Wednesday, July 2, 2008

Tersebab Isu, PKS tak Ikut Pilkada Riau

Rabu, 2 Juli 2008 15:09
Tersebab Isu, PKS tak Ikut Pilkada Riau

PKS mengambil keputusan dratis dengan tidak ikut Pilkada Riau. Ironisnya, keputusan mengejutkan itu salah satu pemicunya berupa isu PKS mata duitan yang dihebuskan sejumlah pihak.

Riauterkini-PEKANBARU- Pilkada Riau dipastikan tanpa keikutsertaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai yang sebenarnya tengah naik daun tersebut membuat keputusan mengejutkan dengan tidak mengusung jago dan juga tidak memberi dukungan resmi kepada tiga pasangan yang sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)Riau untuk ikut Pilkada 22 September mendatang.

Kepastian tak berpartisipasi pada puncak pesta demokrasi di Riau tersebut disampaikan Ketua DPW PKS Riau Amin Triawan dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Pekanbaru, Rabu (2/7). Dalam kesempatan itu Amin didampingi sejumlah petinggi PKS, seperti Nurdin, Hasyim Aliwa, Mansyur HS dan Taufik Hidayatullah.

Amin kemudian memaparkan alasan keputusan mengejutkan tersebut dilatar belakangi sejumlah alasan, pertama PKS menilai agenda Pilkada kurang kridibel untuk menajdi batu loncatan dalam mencapai target politik PKS pada Pemilu 2009. Kedua untuk membantah berkembangnya isu yang menyebutkan PKS dalam menentukan pasangan yang didukung pada Pilkada Riau semata-mata berdasarkan materi.

Menurut Amin, isu yang berkembang tersebut berpotensi merusak kridibilitas dan citra PKS. "Kredibilitas dan citra PKS tidak dibangun satu atau dua hari, namun melalui proses yang panjang. Kita tidak mau seperti kata pepatah, hujan sehari menghapus kemarau satu tahun," paparnya.

Ketika ditanya apakah harga yang harus dibayar PKS untuk menepis isu yang belum tentu benar dan belum tentu diyakini kebenarannya oleh masyarakat tersebut dengan tidak ikut Pilkada, Amin menjawab dengan diplomatis. "Dalam kajian fiqh itu kita harus menghilangkan mudharatnya lebih dulu, sebelum mengambil manfaat. Bagi kami lebih baik salah untuk menolak dari pada harus salah saat memilih," jelasnya.

Mengenai kebenaran tudingan sejumlah pihak, terutama bakal calon yang akhirnya batal jadi peserta Pilkada Riau karena gagal mewujudkan kualisi PPP dan PKS, Wan Abubakar bahwa PKS minta Rp 10 miliar untuk mendukungnya, Amin menolak menjawab. "Silahkan tanya saja pada yang bersangkutan," pintanya.

Lebih lanjut Amin mengatakan, meskipun PKS memutuskan tidak menjadi partisipan Pilkada Riau, namun bukan berarti PKS mengajak kader dan simpatisannya untuk abstain. "Kita persilahkan kader dan simpatisan PKS untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani. Itu hak mereka. Kita tidak akan menghalang-halangi dan juga tidak akan mengarahkan kepada salah satu pasangan. Bebas saja," tegasnya.

Meskipun demikian, Amin mengingatkan setiap kader dan simpatisan untuk tidak membawa atribut resmi atau mengatasnamakan PKS dalam memberikan dukungan kepada salah satu pasangan peserta Pilkada Riau.***(mad)

sumber: http://riauterkini.com/politik.php?arr=19784

No comments: