Tuesday, August 5, 2008

PKS Usung Hidayat Nur Wahid

05/08/2008 13:30
PKS Usung Hidayat Nur Wahid
Ahluwalia
Hidayat Nur Wahid
(inilah.com/Bayu Suta)
INILAH.COM, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengusung Hidayat Nur Wahid sebagai calon presiden. Dia memenuhi syarat partai. Selain dianggap berjasa membesarkan partai, Nurwahid juga menyandang gelar Doktor. Bakal sukseskah?

Dari kalangan internal partai, tampaknya Hidayat takkan mendapat ganjalan berarti lagi. Satu-satunya ganjalan adalah dari persoalan ‘eksternal’, yakni perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2009. Artinya, jika meraih suara minimal 20%, PKS akan mengajukan calon sendiri.

Gelar doktor (PhD) memang menjadi salah satu syarat bagi calon presiden PKS, kecuali berusia balita (bawah 50 tahun). Selain Hidayat, kader partai lain yang memenuhi syarat itu adalah Adhyaksa Dault yang kini menjawab Menpora. Tapi, dari konstelasi politik di kalangan dalam PKS, dukungan tampaknya mantap mengajukan Hidayat.

Hidayat dipandang sudah banyak berkorban untuk PKS. Dia termasuk salah satu pembangun partai dari awal. Menurut Zulkieflimansyah, anggota Fraksi PKS di DPR, hasilnya pun menggembirakan.

Di era kepemimpinan Hidayat, PKS merebut suara meyakinkan pada Pemili 2004 dengan 7% suara. Angka itu melonjak tajam dibanding sekitar 1,5% suara Partai Keadilan (PK) pada Pemilu 1999. PKS kian percaya diri berkat keberhasilan Hidayat memimpin parpol ini.

"Jika PKS meraih 20% suara dalam pemilu, maka rasanya PKS bulat mengajukan nama Hidayat Nur Wahid sebagai capres. Ini suatu amanah dan kepercayaan," kata Zulkieflimansyah PhD, dosen Pasca sarjana FEUI dan anggota DPR PKS.

PKS telah menetapkan syarat titel Doktor untuk calon presidennya pada Pemilu 2009. Tapi, menurut Effendi Gazali, doktor FISIP-UI, tanpa bermaksud mengecilkan semua pihak yang bergelar S-3, syarat ini dinilai tidak memandang pengalaman bangsa Indonesia. SBY yang menjadi presiden saat ini bertitel PhD. "Tapi publik tahu SBY tetap mengecewakan rakyat," kata pakar komunikasi politik itu.

Mengenai usia di bawah 50 tahun sebagai capres, meski menyambut baik, Dr Daniel Dhakidae berpendapat, pencalonan presiden bukanlah persoalan umur. Tetapi bila ada orang muda dengan pemikiran yang hebat, akan lebih baik lagi. Masyarakat harus memahami bahwa presiden yang dipilih dalam Pilpres 2009 adalah yang dapat memecahkan persoalan bangsa ini.

"Intinya, dibutuhkan sesorang yang punya visi, misi yang jelas, kemauan dan energi untuk mengambil suatu keputusan dan memecahkan permasalahan Indonesia. Pemimpin muda akan kelihatan nantinya saat mereka bersosialisasi dan berkampanye. Sekarang belum tahu siapa orang yang mampu dan bermutu," kata pengamat politik itu.

Namun, banyak juga pengamat yang menyambut baik jika PKS mengajukan capres dari partainya sendiri sehingga tak perlu ‘menumpang kapal’ lain atau partai lain. Dan, itu merupakan upaya menuju kemandirian politik sekaligus keberanian mengambil sikap dan keputusan.

"PKS memang perlu mengajukan capres atau cawapresnya sendiri. Memang semua itu terpulang kepada perolehan suara PKS dalam Pemilu 2009," kata pengamat politik. AE Priyono, dari Demos dan Reform Institute. [I4]


sumber: http://www.inilah.com/berita/2008/08/05/42084/pks-usung-hidayat-nur-wahid/

No comments: