"Para selebriti itu memanfaatkan pemujaan-pemujaan media, sedang di lain pihak orang-orang partai politik banyak yang tidak pintar," kata Budayawan Arswendo Atmowiloto dalam acara seminar yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Magelang, Jateng, Minggu (10/8).
Menurutnya, masyarakat perlu disadarkan, bahwa tidak semua selebriti mempunyai kemampuan dalam memimpin masyarakat, meskipun mereka memiliki pengaruh yang luas sebagai artis. "Harus bisa dibedakan, bahwa popularitas itu bisa diukur, tapi kualitas kemampuan seseorang, tidak bisa," kata pria yang sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia jurnalistik itu.
Oleh sebab itu dia mengajak media untuk mengingatkan masyarakat atas terjadinya fenomena ini karena tak sedikit selebriti yang memiliki beberapa persoalan, baik pribadi maupun dengan pihak lain, namun tetap saja maju ke dunia politik.
"Belum lagi mereka yang hanya artis-artisan. Nah, medialah yang berkewajiban mengingatkan masyarakat," kata mantan pemimpin redaksi Tabolid Monitor yang dibredel pemerintah Orde Baru tahun 1990 itu.
Arswendo menambahkan, para selebriti di Indonesia tak bisa disamakan dengan aktor film laga Amerika Serikat, Arnold Schwarzenegger yang menjadi Gubernur California. "Arnold memiliki kemampuan politik karena masih ada hubungannya dengan Kennedy dan sejak lama dia mempelajari cara berpolitik Kennedy itu," cetusnya.[*/L6]
Tags : caleg
No comments:
Post a Comment