Friday, September 5, 2008

PILGUB RIAU UPDATE

Jum’at, 5 September 2008 21:02
PKS Resmi Dukung Pasangan CS

PKS kembali membuat kejutan politik. Setelah sebelumnya menyatakan abstain pada Pilkada Riau, partai Islam tersebut akhirnya menyatakan dukungan untuk pasangan Chaidir-Suryadi Khusaini (CS).

Riauterkini-PEKANBARU- Pasangan calon Gubernur Riau Chaidir dan pasanganya calon Wakil Gubernur Riau Suryadi Khusaini atau yang lebih akrab dengan sebutan CS mendapat berkah politik setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi menyampaikan dukungan terhadap pasangan yang diusunga PDIP, Partai Bulan Bintang dan PKNU tersebut.

Dukungan PKS untuk CS langsung disampaikan Presiden PKS Tifatul Sembiring di sela-sela acara buka bersama PKS bersama masyarakat, simpatisan dan kader di Hotel Ibis Pekanbaru, Jumat (5/9). Lebih dari 1.000 massa PKS yang hadir membuat Hotel Ibis penuh sesak. Tifatul yang terlambat karena penerbangan mengalami penundaan langsung menggelar jumpa pers usai berbuka dan sholat Maghrib.

“Kami telah melakukan dialog dengan ketiga pasangan peserta Pilkada Riau, namun akhirnya keputusannya kami memberikan dukungan, bukan mengusung, karena partai kami tak tercatat di KPU, tapi sekali lagi sekedar memberikan dukungan kepada pasangan Pak Chaidir dengan Pak Suryadi atau yang disingkat dengan CS,” ujarnya didampingi Chaidir, Ketua DPW PKS Riau Amin Triawan dan anggota DPR RI dari PKS asal daerah pemilihan Riau Khairul Anwar.

Dijelaskan Tifatul alasan PKS mendukung CS karena PKS melihat pasangan ini punya potensi melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi Riau. “Riau ini kaya raya, sudah mestinya sumber daya alamnya, di atas minyak dan di bawah minyak dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat Riau, dan kami melihat CS mampu melakukan itu,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai indikasi CS memiliki kapasitas dan kapabilitas melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi Riau, Tifatul menyebut pengalaman bertahun-tahun Chadiri menjadi Ketua DPRD Riau dan pengalaman selama in menjadi politisi senior di partai sebesar Golkar.

Lebih lanjut Tifatul menegaskan bahwa keputusan mendukung CS bersifat mengikat kepada seluruh kader. Karena itu, jika ada kader PKS yang membelot memberi dukungan pada pasangan lain, keanggotanyaan di PKS akan dievalusi.

Sementara itu Chaidir kepada wartawan mengatakan, dukungan PKS merupakan wujud dari kesamaan visi antara dirinya dan PKS. “Saya piker karena persamaan visi antara saya dan PKS. Sama-sama menginginkan perubahan ka arah yang lebih baik. Selain itu juga kesederhanaan. Saya dan PKS sama-sama menyukai kesederhanaan,” tuturnya.

Lebih lanjut Chaidir menilai dukungan PKS sangat besar artinya bagi CS. Karena itu ia semakin optimis bisa memenangi Pilkada Riau yang akan digelar pada 22 September mendatang.***(mad)


sumber: http://riauterkini.com/politik.php?arr=20761

=====================
Jum’at, 5 September 2008 20:48
Tersinggung Mambang, PPP Ancam Tarik Dukungan untuk RZ-MM

Pasangan RZ-MM mendapat masalah serius. Sebagian ucapan Mambang Mit dalam pemaparan visi dan misi menyinggung PPP. Partai tersebut mengancam mencabut dukungan.

Riauterkini-PEKANBARU- Saat mendampingi calon Gubernur Riau M Rusli Zainal menyampaikan visi dan misi dalam rapat paripurna istimewa DPRD Riau, Jumat (5/9), calon Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit mengeluarkan penyataan yang dinilai mendeskreditkan Gubri Wan Abubakar ketika masih menjadi Wakil Gubernur Riau. Mambang mengatakan, tidak mungkin seseorang menjadi wakil gubernur kalau tidak mengerti pemerintahan dan kenyataan sudah terjadi.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau sangat tersinggung dan sangat menyesalkannya. Atas dasar itu Mambang diultimatum untuk mencabut pertanyaan dan meyampaikan permohonan maaf di seluruh media massa di Provinsi Riau. Bahkan PPP mengancam akan menarik dukungan dari koalisi yang mengusung Rusli Zainal – Mambang Mit.
Dalam penyampaian visi misi Cagub/Cawagubri, Jumat (5/9) dalam ruang paripurna DPRD Riau yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Riau, Sofyan Hamzah, Mambang pada awal pemaparannya sempat menyinggung soal perlunya hubungan yang baik dan harmonis antara gubernur dan wakil gubernur. Menurut Bambang, seorang wakil gubernur harus mengerti pemerintahan dan sebaliknya tidak mungkin seorang menjadi wakil gubernur jika tidak mengerti pemrintahan. “Bagaimana menjadi seorang wakil gubernur kalau tidak mengerti pemerintahan,“ ujarnya dengan semangat dengan diiringi tepuk tangan pendukung RZ-MM.

Bahkan Mambang berjanji tidak akan mengucapkan hal yang sama. “Saya tidak mau lagi mengulangi kata-kata ini karena memang kenyataannya sudah terjadi,” lanjutnya seraya mengatakan dalam UU No 32/2006 tentang pemerintah daerah tugas dari seorang wakil gubernur adalah koordinasi instansi, dan ke kabupaten/kota dalam rangka membangu tugas gubernur.

Perkataan inilah yang menyinggung perasaan PPP. Menurut PPP, hal itu sangat menyudutkan Wan Abubakar dan PPP sebagai lembaga. “Saya selaku ketua DPW PPP Riau juga penasehat Fraksi PPP Plus serta anggota Komisi A DPRD Riau sangat keberatan dengan pertanyaan Mambang Mit itu yaitu Wagub yang lalu tidak berpengalaman. Itu tidak benar. Pak Wan itu, tiga periode menjadi wakil rakyat yang dua periode terakhir menjadi wakil ketua DPRD, jadi dalam pemerintah daerah sangat berpengalaman,” tegas Rusli Effendi didampingi Ketua Fraksi, Syairf Hidayat dan anggota Fraksi lainya, Azwir Alimuddin, Zanzibar Nong dan Azhar Salim.

Menurut Rusli, pertanyaan Mambang tersebut ditambah lagi dengan pertanyaan bahwa seorang gubernur dan wakil gubernur harus saling melengkapi, tidak mungkin seorang gubernur dan wakil gubernur itu saling bertentang, sangat tidak etis disampaikan seorang calon wakil gubernur bahkan sudah masuk dalam kategori penghinaan dan pelecehan.

Atas dasar itu kata Rusli maka Mambang Mit diultimatum membuat pernyataan mencabut dan permintaan maaf di media massa baik cetak maupun elektronik yang ada di Provinsi Riau dalam waktu satu kali 24 jam. “Kalau tidak kami akan mencabut dukungan kepada RZ – MM. Harus diingat pula bahwa Pak Mambang yang merupakan mantan Sekda adalah bawahan Pak Wan Abubakar,” jelasnya seraya mengakui sudah konsultasi dengan DPP PPP.

Konsultasi itu sendiri disaksikan langsung sejumlah wartawan dengan Sekjen DPP. DPP sendiri melalui Sekjen menyatakan hal itu tidak diterima DPP dan sangat keliru karena Wan saat ini selain menjadi Gubri juga salah seorang Wakil Ketua DPP PPP. Di ruang Fraksi PPP, Syarif sendiri menambahkan, semua anggota Fraksi PPP merasa sangat kecewa. “Bagi kami satu musibah mendengarkan bersama-sama terjadi pelecahan dan penghinaan terhadap Wan Abubakar apalagi dia saat ini menjadi Gubernur Riau,” katanya.

Dikatakan juga pihaknya akan protes dan sekaligus mempelajari kebijakan politik yang diambil PPP. “Sebab, pernyataan itu bisa membunuh karakter seseorang,” lanjut Syarif yang ditambah Zanzibar Nong, mereka belum mengetahui sikap Wan Abubakar secara pribadi terhadap hal itu.***(mad)

sumber: http://riauterkini.com/politik.php?arr=20757

=====================

No comments: